Tarian TEPI DEA TEPI DEA, merupakan Bahasa Manggarai yang jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia adalah MENAMPI BERAS. Pada Zaman masyarakat belum mengenal teknologi modern, orang Manggarai Zaman itu sering menggunakan DOKU (Nyiru) untuk memisahkan beras dan sekam. Tradisi itu merupakan tradisi turun temurun, sehingga banyak yang mengekspresikannya dalam seni tari. dan ini merupakan warisan kebudayaan Manggarai Timur. Berikut Link youtube video Tarian Tepi Dea *** Traditional Dance from Manggarai Flores https://www.youtube.com/watch?v=M1fKO20rcs4
Postingan populer dari blog ini
HARAPAN AKAN SEBUAH PERJUANGAN
Dalam kebingungan, saat mendengar informasi di awal saat dimulainya pendaftaran pembatik, saya mencoba untuk mencari info itu lebih jelas lagi. Saat itu, bermodalkan Zyreks Keluaran tahun 2010 dan modem 3G saya mencoba searching di browser ternama di dunia maya. Google... tempat yang tepat mencari informasi itu. Setelah sekian lama mencari, akhirnya aku menemukan cara untuk bisa mengakses apa yang saya cari dan ingin mengetahuinya lebih lanjut. Ada beberapa hal yang menjadi persyaratan kala itu. Aku berusaha untuk memenujhi semua persyaratan itu, dan akhirnya aku bisa lolos administrasinya. Setelah itu saya diwajibkan untuk membaca dan memperbanyak wawasan saya dengan berliterasi. Ada beberapa modul yang harus saya selesaikan pada saat itu. Dan akhirnya aku bisa masuk di level yang lebih tinggi lagi. Saya dinyatakan lolos untuk masuk di lwvel 2. Seiring berjalannya waktu aku sempatkan diri memvaca beberapa modul yang ada di level 2 dan mengerjakan belbagai tugas yang diberikan kepada
Tari Caci adalah kesenian tradisional sejenis tarian perang yang khas dari masyarakat Manggarai di Pulau Flores, Nusa Tenggara timur . Tarian ini merupakan tarian yang dimainkan oleh dua penari laki-laki yang menari dan saling bertarung dengan menggunakan cambuk dan perisai sebagai senjatanya. Tari Caci ini juga merupakan salah satu kesenian tradisional yang cukup terkenal di Pulau Flores, NTT . Tarian ini sering ditampilkan di berbagai acara seperti saat syukuran musim panen ( hang woja ), ritual tahun baru ( penti ), dan berbagai upacara adat lainnya. Tujuan : Syukuran musim panen (hang woja), ritual tahun baru (penti), upacara pembukaan lahan atau upacara adat besar lainnya serta dipentaskan untuk menyambut tamu penting Kegiatan dan tradisi : Laki-laki yang berperan sebagai pemukul (disebut paki) berusaha memecut lawan yang berperan sebagai penangkis (disebut ta’ang) yang menangkis pecut lawan dengan perisai Kepercayaan : Caci penuh dengan simbolisme terhadap kerbau yang
Komentar