Postingan

Tentang KASIH di masa Pandemi

Gambar
Semilir angin yang bertiup di pagi itu, membuat sosok itu sedikit terhanyut dalam pikirannya yang silih berganti memikirkan inovasi baru untuk bisa dipublikasikan di portal rumah belajar . Begitu banyak hal yang bergentayangan di pikiran sosok itu. Gawai yang dipegangnya, seolah ingin bertanya, ada apa gerangan? namun sayang gawai itu hanya bisa berkedip dan memancarkan sinar saat jemari sosok itu menyentuhnya. Sosok itu sungguh menikmati sejuknya berteduh di bawah pohon Kusambi Pancasila, yang baru diberi nama beberapa pekan lalu, sambil asyik berselancar di Chrome yang ada dalam gawainya. Begitu menikmati. Tiba-tiba, sosok itu dikagetkan oleh sosok lain yang mengajaknya untuk masuk, sambil berbisik, Ayo, kegiatannya akan dimulai! Tombol power pun ditekan perlahan, dan gawai meredupkan layarnya, seakan berkata "sampai jumpa lagi". Tak ada seorangpun siswa di sana, sosok itu sadar, bahwa sekarang masa pandemi. Covid-19 sungguh kejam, membuat hiruk pikuk di bawah pohon Kusam

MARI BELAJAR DI RUMAH BELAJAR

Gambar
SMAN 3 Borong, salah satu sekolah menengah di Manggarai Timur yang berdiri sejak 2011. Keberadaan sekolah ini tidak terlepas dari genggaman perubahan waktu. Sekolah yang berada di Jawang desa Golo Kantar, sejak berdiri sudah menerapkan Kurikulum Nasional, dan tentu melakukan pembelajaran secara konvensional dan modern. Perkembangan teknologi yang begitu pesat, membuat sekolah ini harus mampu bersaing di era ini. Dengan semangat dan kerja keras dari Kepala Sekolah Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta siswa dan dibantu Direktorat PSMA, akhirnya sekolah ini memiliki fasilitas laboratorium Komputer yang cukup memadai. Pada 2019 lalu, sekolah ini mendapatkan bantuan BOS afirmasi berupa IPAD dan Server, yang dikhususkan untuk pengembangan pembelajaran berbasis teknologi, terlebih khusus pada portal Rumah Belajar. Sejak 2019, sekolah ini sudah menggunakan portal Rumah Belajar, walaupun kebanyakan penggunaannya secara ofline dan dalam jaringan Wifi sekolah, pada saat itu sekolah menggunak

HARAPAN AKAN SEBUAH PERJUANGAN

Gambar
Dalam kebingungan, saat mendengar informasi di awal saat dimulainya pendaftaran pembatik, saya mencoba untuk mencari info itu lebih jelas lagi. Saat itu, bermodalkan Zyreks Keluaran tahun 2010 dan  modem 3G saya mencoba searching di browser ternama di dunia maya. Google... tempat yang tepat mencari informasi itu. Setelah sekian lama mencari, akhirnya aku menemukan cara untuk bisa mengakses apa yang saya cari dan ingin mengetahuinya lebih lanjut.  Ada beberapa hal yang menjadi persyaratan kala itu. Aku berusaha untuk memenujhi semua persyaratan itu, dan akhirnya aku bisa lolos administrasinya. Setelah itu saya diwajibkan untuk membaca dan memperbanyak wawasan saya dengan berliterasi. Ada beberapa modul yang harus saya selesaikan pada saat itu. Dan akhirnya aku bisa masuk di level yang lebih tinggi lagi. Saya dinyatakan lolos untuk masuk di lwvel 2. Seiring berjalannya waktu aku sempatkan diri memvaca beberapa modul yang ada di level 2 dan mengerjakan belbagai tugas yang diberikan kepada
Tari Caci  adalah kesenian tradisional sejenis tarian perang yang khas dari masyarakat  Manggarai  di  Pulau Flores, Nusa Tenggara timur . Tarian ini merupakan tarian yang dimainkan oleh dua penari laki-laki yang menari dan saling bertarung dengan menggunakan cambuk dan perisai sebagai senjatanya. Tari Caci ini juga merupakan salah satu kesenian tradisional yang cukup terkenal di  Pulau Flores, NTT . Tarian ini sering ditampilkan di berbagai acara seperti saat syukuran musim panen ( hang woja ), ritual tahun baru ( penti ), dan berbagai upacara adat lainnya. Tujuan :  Syukuran musim panen (hang woja), ritual tahun baru (penti), upacara pembukaan lahan atau upacara adat besar lainnya serta dipentaskan untuk menyambut tamu penting Kegiatan dan tradisi :  Laki-laki yang berperan sebagai pemukul (disebut paki) berusaha memecut lawan yang berperan sebagai penangkis (disebut ta’ang) yang menangkis pecut lawan dengan perisai Kepercayaan :  Caci penuh dengan simbolisme terhadap kerbau yang
Tarian TEPI DEA TEPI DEA, merupakan Bahasa Manggarai yang jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia adalah MENAMPI BERAS. Pada Zaman masyarakat belum mengenal teknologi modern, orang Manggarai Zaman itu sering menggunakan DOKU (Nyiru) untuk memisahkan beras dan sekam. Tradisi itu merupakan tradisi turun temurun, sehingga banyak yang mengekspresikannya dalam seni tari. dan ini merupakan warisan kebudayaan Manggarai Timur. Berikut Link youtube video Tarian Tepi Dea *** Traditional Dance from Manggarai Flores https://www.youtube.com/watch?v=M1fKO20rcs4
Gambar
Entahlah ... dia tumbuh sendiri di taman bunga.